Bidding Gagal Piala Kemerdekaan Hanya Pakai Event Organizer

Menpora Imam Nahrawi

Bidding untuk menentukan promotor yang akan menjalankan Piala Kemerdekaan tak membuahkan hasil. Pasalnya tak ada promotor yang menyanggupi karena terkendala masalah finansial. Menanggapi ini, Tim Transisi berniat untuk menggunakan jasa Event Organizer (EO) saja.

Hal ini diungkap salah satu anggota Tim Transisi, Tommy Kurniawan, kepada wartawan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Jumat 3 Juli 2015. Menurut Tommy, Tim Transisi sudah melakukan bidding namun promotor terkendala finansial.

“Kemarin kita sudah melakukan bidding, akan tetapi promotor rata-rata terkendala di masalah finansial. Untuk itu kami akan menunjuk EO,” kata Tommy.

Tommy mengatakan bahwa pemilihan EO akan dibarengi dengan pembentukan panitia nasional yang nanti keduanya akan bertugas dalam menggaet sponsor unruk membiayai turnamen. Sementara itu, untuk perangkat pertandingan Piala Kemerdekaan akan menggunakan wasit dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berlisensi resmi AFC. Tommy mengklaim telah dapat dukungan dari TNI.

“Perangkat wasit kita didukung oleh perwakilan TNI yang berafiliasi dengan PSSI juga. Lisensi mereka AFC. Minggu depan kami akan melakukan penyegaran wasit antara di Ragunan atau Cibubur,” terang Tommy.

Tak hanya itu, untuk mencegah terjadinya pengaturan skor Tim Transisi juga akan menjalin kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nantinya, kata Tommy, nomor ponsel ofisial, pemain, dan pelatih akan diserahkan ke KPK untuk dilakukan pemantauan.