Manajemen SFC Optimis Pemainnya Tak Minggat

Vakumnya kompetisi nasional membuat sejumlah klub ISL khawatir pemainya berpindah ke klub lain. Namun tidak dengan manajemen Sriwijaya FC, manajemen klub berjuluk Laskar Wong Kito itu optimis tidak ada pemainnya yang menyebrang.

Optimisme ini diungkap oleh Direktur Tekhnik PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Muchendi Mahzarekki. Pasalnya walaupun kompetisi tengah vakum, SFC tetap membayarkan gaji lebih dari 25 persen kepada pemain mereka. Selain itu gaji untuk lima bulan kedepan juga sudah dibayarkan manajemen.

Apa yang dibayarkan SFC ini jauh diatas anjuran operator liga. Sebelumnya PT Liga Indonesia menganjurkan setiap tim peserta Qatar National Bank (QNB) League cukup membayar 25 persen uang muka atau down payment (DP) dari nilai kontrak pelatih dan pemain.


“Artinya telah lebih dari 25 persen dari nilai kontrak yang telah dibayarkan manajemen pada pemain,” Muchendi Mahzarekki, Jumat (3/7/2015).


Manajemen sepakat untuk tidak menarik kembali uang yang sudah diberikan. Manajemen, pelatih, dan pemain sepakat kelebihan bayar sebagai uang muka untuk musim 2015/2016. Karena itu, pasca berhentinya QNB League 2015, para pemain SFC diliburkan sampai batas waktu yang tidak ditentukan dan kontrak ikatan kerja para pemain dianggap sudah selesai.

Meskipun pemain telah diputuskan kontrak, jajaran manajemen tim Laskar Wong Kito sangat yakin jika Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan tidak akan pindah ke klub lain. “Kami yakin pemain tidak akan pindah, musim depan SFC masih membutuhkan tenaga mereka, tinggal komitmen pemain sendiri bagaimana,” ucapnya.

Muchendi Mahzarekki mengakui tidak ada hitam diatas putih dalam masalah ini tapi hanya dengan kepercayaan. Manajemen memegang perkataan dan pemain, begitupun sebaliknya pemain dan pelatih dapat memegang semua perkataan manajemen SFC. Manajemen memegang komitmen pemain untuk tetap bersama SFC di musim depan.