BOPI Ancam Sanksi Operator Piala Presiden Mahaka Sports

Setelah melakukan evaluasi terkait penyelenggaraan Piala Presiden, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) akhirnya berencana memanggil promotor Mahaka Sport and Entertainment untuk mengonfirmasi sejumlah isu yang terjadi selama gelaran turnamen tersebut.

Hal yang paling menjadi sorotan adalah masalah netralitas turnamen yang diklaim Mahaka bebas dari pengaruh pihak yang tengah berkonflik saat ini. Kenyataannya, terdapat penggunaan logo PSSI pada turnamen yang diikuti oleh 13 tim ISL dan 3 tim Divisi utama itu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) BOPI, Heru Nugroho menilai turnamen Piala Presiden kental ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu sehingga aspek kenetralannya menjadi pudar. Heru mengatakan turnamen ini masih menggunakan logo PSSI pada seragam wasit. Pihaknya ingin mengonfirmasi langsung masalah ini kepada promotor.

"Ada beberapa wasit yang menghormati itu tapi ada pula wasit yang masih menggunakan logo PSSI karena loyal. Itu salah satu yang ingin kita konfirmasi," kata Heru.

Selain itu, promotor turnamen dianggap telah mengacuhkan beberapa tindakan-tindakan suporter yang melampaui batas seperti aksi mengecilkan figur Menteri Pemuda dan Olahrga (Menpora) Imam Nahrawi.

BOPI, menurut Heru, siap memberikan sanksi kepada Mahaka apabila tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Namun, sanksi tersebut tidak akan berupa mencabutan rekomendasi Piala Presiden. "Tidak mungkin pencabutan rekomendasi Piala Presiden karena efeknya akan berat," kata Heru.