Persebaya United Dipastikan Batal Pindah ke Bali
https://bola.kombecks.com/2015/09/persebaya-united-belum-pasti-pindah-ke.html
Persebaya United dipastikan batal pindah homebase ke Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali untuk gelaran babak perempat final Piala Presiden 2015.
Hal ini diungkap oleh Manajer Tim Persebaya United, Sulaiman Harry Ruswanto. Harry mengatakan Persebaya akhirnya memutuskan untuk berkandang di Surabaya. Hal ini sudah disampaikan ketika pertemuan dengan Mahaka Sports.
"Niat kami dari awal agar sepak bola bisa berjalan. Kami memilih berkandang di Surabaya untuk memberikan hiburan ke masyarakat, khususnya Bonek dan masyarakat Surabaya," kata Harry.
Menurutnya, Persebaya batal berkandang di Bali karena adanya desakan dari Bonek yang menginginkan klub mereka tetap di Surabaya. Sehingga CEO Persebaya I Gede Widiade memerintahkan manajemen dan panpel menggelar pertandingan di Surabaya.
Mengenai keputusan Persebaya ini, CEO Mahaka Sports, Hasani Abdulgani mengaku sudah mengetahuinya. "Ya, mereka tidak jadi ke Bali dan memilih kandang-nya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya," kata Hasani.
Sebelumnya diberitakan, minimnya dukungan publik Surabaya terutama Bonek, menyebabkan Persebaya mempertimbangkan untuk bermain diluar Surabaya. Jika memaksakan tetap bermain di Surabaya akan berdampak pada kerugian finansial. Selain itu juga ada potensi gangguan keamanan karena ada dua kubu Bonek di Surabaya.
“Kami rugi besar kalau penontonnya sedikit. Belum lagi ada upaya-upaya dari pihak lain yang terus mengusik kami,” kata I Gede Widiade, CEO Persebaya United
Seperti kita ketahui, Persebaya United ini adalah nama yang digunakan oleh Persebaya Surabaya (ISL) untuk mengikuti Piala Presiden. Persebaya ini tidak mendapatkan pengakuan dari mayoritas Bonek. Bahkan Bonek beberapa kali sempat mengancam akan melakukan aksi boikot.
Hal ini diungkap oleh Manajer Tim Persebaya United, Sulaiman Harry Ruswanto. Harry mengatakan Persebaya akhirnya memutuskan untuk berkandang di Surabaya. Hal ini sudah disampaikan ketika pertemuan dengan Mahaka Sports.
"Niat kami dari awal agar sepak bola bisa berjalan. Kami memilih berkandang di Surabaya untuk memberikan hiburan ke masyarakat, khususnya Bonek dan masyarakat Surabaya," kata Harry.
Menurutnya, Persebaya batal berkandang di Bali karena adanya desakan dari Bonek yang menginginkan klub mereka tetap di Surabaya. Sehingga CEO Persebaya I Gede Widiade memerintahkan manajemen dan panpel menggelar pertandingan di Surabaya.
Mengenai keputusan Persebaya ini, CEO Mahaka Sports, Hasani Abdulgani mengaku sudah mengetahuinya. "Ya, mereka tidak jadi ke Bali dan memilih kandang-nya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya," kata Hasani.
Sebelumnya diberitakan, minimnya dukungan publik Surabaya terutama Bonek, menyebabkan Persebaya mempertimbangkan untuk bermain diluar Surabaya. Jika memaksakan tetap bermain di Surabaya akan berdampak pada kerugian finansial. Selain itu juga ada potensi gangguan keamanan karena ada dua kubu Bonek di Surabaya.
“Kami rugi besar kalau penontonnya sedikit. Belum lagi ada upaya-upaya dari pihak lain yang terus mengusik kami,” kata I Gede Widiade, CEO Persebaya United
Seperti kita ketahui, Persebaya United ini adalah nama yang digunakan oleh Persebaya Surabaya (ISL) untuk mengikuti Piala Presiden. Persebaya ini tidak mendapatkan pengakuan dari mayoritas Bonek. Bahkan Bonek beberapa kali sempat mengancam akan melakukan aksi boikot.