Serasa Reuni Saepulloh Maulana Lebih Nyaman di Semen Padang
https://bola.kombecks.com/2015/09/serasa-reuni-saepulloh-maulana-lebih.html
Mitra Kukar sudah menjalani laga perdana mereka di Piala Presiden menghadapi Persita Tangerang, Minggu (30/8/2015), yang berakhir imbang tanpa gol. Pada pertandingan inilah empat pemain pinjaman dari Semen Padang debut bersama Mitra Kukar.
Empat pemain itu adalah Saepulloh Maulana, Jandia Eka Putra, Hendra Bayauw, dan Airlangga Sucipto. Selain pemain, ada juga mantan pelatih Semen Padang, Jafri Sastra, yang kini jadi pelatih Mitra Kukar.
Ketika ditanya kesannya bermain untuk Mitra Kukar, Saepulloh Maulana mengaku menikmati laga perdananya bersama klub berjuluk Naga Mekes itu. Pemain belakang ini mengaku mendapatkan kepuasan kembali setelah sekian lama tidak bermain sepakbola. "Setelah lama istirahat ada sebuah kepuasan bagi saya kembali menggocek bola lagi," ujarnya.
Bermain satu tim dengan tiga rekannya di Semen Padang ditambah Zulchrizal Abdul Gamal yang telah didepak beberapa bulan lalu, membuat pemain berposisi bek tengah ini serasa bermain bersama Kabau Sirah, bukan Naga Mekes. Apalagi pelatihnya adalah Jafti Sastra yang pernah pelatih mereka di Semen Padang. Baca juga Ketika Naga Mekes Beraroma Kabau Sirah.
"Kami seolah reunian, apalagi dilatih oleh Jafri Sastra, yang tentu tidak asing lagi bagi kami. Namun, jujur saja saya lebih nyaman di Semen Padang," kata Saepulloh.
Mengenai nasibnya di Semen Padang, Saepulloh Maulana menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen. Ia berharap Semen Padang kembali normal atau tetap jalan seperti sediakala. "Kami sebagai pemain sangat berharap tim kembali normal dalam artian aktivitas klub berjalan seperti biasa," ujarnya.
Saat ini Saepulloh belum berfikir untuk hijrah permanen ke Mitra Kukar karena masih menunggu kepastian di Semen Padang. Saepulloh juga mengakui jika saat ini ia masih memprioritaskan Semen Padang, tentunya dengan harapan Semen Padang bisa segera membaik.
"Dilihat nanti, namun prioritas utama saya tetap Semen Padang. Hanya, jika kondisi klub tetap seperti ini (krisis keuangan) tentu setiap pemain harus berani mengambil keputusan. Apalagi kami hidup di sepakbola," kata Saepulloh.
